Sukses

Dikritik Hasto, Relawan Jokowi: Hubungan dengan PDIP Tidak Ada Masalah

Ketua Dewan Pengarah Musra Relawan Jokowi, Andi Gani Nena Wea, memastikan tidak ada hubungan buruk antara relawan dengan PDI Perjuangan.

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Dewan Pengarah Musra Relawan Jokowi, Andi Gani Nena Wea, memastikan tidak ada hubungan buruk antara relawan dengan PDI Perjuangan. Terutama karena kritik keras Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto terhadap relawan yang menggelar acara Nusantara Bersatu.

Andi menyebut bahwa pihaknya memiliki hubungan yang baik dengan PDIP. Kritik tersebut tidak berpengaruh kepada sikap Musra Jokowi.

"Saya pastikan hubungan personal saya dengan PDIP, saya secara personal dalam PDI perjuangan pasti tidak ada masalah," kata Andi di kawasan Senayan, Jakarta, Rabu (30/11/2022).

Secara pribadi, Andi mengaku memiliki hubungan yang dekat dengan PDIP. Ayahnya merupakan salah satu pendiri partai.

"Dari awal tentu ada historis panjang antara kami dengan PDI Perjuangan," ujarnya.

Andi mengatakan, relawan dan partai politik tidak bersekat. Maka itu jangan dipisah-pisahkan relawan dengan partai.

"Gini yang paling penting relawan dengan partai tidak ada masalah apapun, itu penting, relawan dan partai tidak ada sekat, saya tidak ngerti kenapa ada namanya elite relawan," katanya.

Sebelumnya, Sekjen PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto menyayangkan gerakan relawan Jokowi yang menggelar acara Nusantara Bersatu di GBK pada Sabtu 26 November 2022. Hasto menilai relawan hanya memanfaatkan kebaikan Jokowi.

“Saya pribadi sangat menyesalkan adanya elite relawan yang dekat dengan kekuasaan, lalu memanfaatkan kebaikan Presiden Jokowi sehingga menurunkan citra Presiden Jokowi. Akibatnya kehebatan kepemimpinan Presiden Jokowi di acara G20 yang membanggakan di dunia, dan rakyat Indonesia, lalu dikerdilkan hanya urusan gegap gempita di GBK,” kata Hasto dalam keterangannya, Minggu 27 November 2022.

Menurut Hasto, prestasi Jokowi harus tercoreng dengan manuver para relawannya. Para relawan juga terus menggangu Jokowi dengan mengancam akan bubar.

“Kepemimpinan Presiden Jokowi yang sudah going global dan menjadi inspirasi dunia, direduksi dengan cara-cara yang tidak elegan. Sepertinya elit relawan tersebut mau mengambil segalanya, jika tidak dipenuhi keinginannya mereka mengancam akan membubarkan diri, tetapi jika dipenuhi elite tersebut melakukan banyak manipulasi,” kata Hasto.

 

**Liputan6.com bersama BAZNAS bekerja sama membangun solidaritas dengan mengajak masyarakat Indonesia bersedekah untuk korban gempa Cianjur melalui transfer ke rekening:

1. BSI 900.0055.740 atas nama BAZNAS (Badan Amil Zakat Nasional)2. BCA 686.073.7777 atas nama BAZNAS (Badan Amil Zakat Nasional)

2 dari 2 halaman

Kumpulan Berbagai Kepentingan

Hasto menyebut banyak sekitar Jokowi yang kurang paham bahwa elite relawan tersebut adalah kumpulan berbagai kepentingan.

“Padahal seharusnya menyangkut urusan bangsa dan negara, apalagi pemimpin ke depan merupakan persoalan bersama yang harus dijawab dengan jernih, penuh pertimbangan, dan harus menjawab jalan kejayaan bagi bangsa dan negara Indonesia,” tegasnya.

Bagi PDIP, apa yang terjadi dengan acara Nusantara Bersatu, menjadi pelajaran politik yang sangat penting. Sebab, menurut Hasto, dalam mobilisasi massa acara tersebut menggunakan cara tak sehat.

“Mobilisasi sampai dilakukan cara-cara menjanjikan sesuatu yang tidak sehat,” tegasnya.

Untuk itu, PDIP meminta semua pihak menjaga kehormatan Jokowi. “PDI Perjuangan mengimbau kepada ring satu Presiden Jokowi agar tidak bersikap asal bapak senang (ABS) dan benar-benar berjuang keras bahwa kepemimpinan Pak Jokowi yang kaya prestasi sudah on the track. Bahkan prestasi Pak Jokowi itu untuk bangsa Indonesia dan dunia, bukan untuk kelompok kecil yang terus melakukan manuver kekuasaan,” pungkasnya.

 

Reporter: Ahda Bayhaqi

Sumber: Merdeka.com